Vibes pulau Cingkuak, pantai indah dan penuh sejarah
.
.
Pulau Cingkuak terletak di Pesisir Selatan Sumatra Barat dan menawarkan pesona alam yang memesona serta kaya akan sejarah yang menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah pantainya yang indah, dengan pasir putih yang halus dan air laut yang jernih. Pemandangan laut yang luas dan langit biru yang cerah membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk menikmati keindahan alam.
Secara historis, Pulau Cingkuak diyakini sebagai bekas benteng Portugis yang kemudian digunakan sebagai gudang lada pada masa VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) Belanda. Peran strategisnya sebagai bagian dari jaringan perdagangan rempah-rempah pada abad ke-17 memperkaya sejarahnya. Dalam konteks ini, pulau ini tidak hanya sebagai destinasi wisata alam yang menawan tetapi juga sebagai saksi bisu dari era penting dalam sejarah perdagangan dunia.
Keberadaan Pulau Cingkuak yang kaya sejarah ini menambah daya tariknya bagi para pengunjung yang tertarik dengan kombinasi antara keindahan alam dan warisan budaya. Tempat ini juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi reruntuhan sejarah dan mendalami jejak sejarah perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Melansir dari Wikipedia, Pulau Cingkuak adalah pulau yang terletak di Teluk Painan, Pesisir Selatan. Kawasan Pulau Cingkuk diduga merupakan benteng Portugis yang digunakan sebagai gudang lada masa VOC. Pulau ini memiliki peranan yang besar pada masa VOC. Pada tahun 1666, di Pulau inilah kompeni dagang VOC membangun lojinya di pantai barat Sumatra. Pulau Cingkuak merupakan pusat kegiatan perdagangan di kawasan selatan pesisir barat Minangkabau. Pada masa kejayaannya, di pulau ini pernah ditempatkan 59 petugas (aparat) VOC yang dipimpin oleh seorang Koopman. Pulau Cingkuak menjadi cabang utama VOC di Pantai Barat Sumatra, Namun pada tahun 1818 dibangun kembali pos perdagangan. Peninggalan-peninggalan arkeologi yang terdapat di Pulau Cingkuak berupa sisa-sisa benteng yang tidak utuh hanya berupa tembok pagar sebelah timur, pintu utama di bagian barat, dan dermaga di sebelah timur. Selain itu juga terdapat Kherkof makam dari bahan batu marmer bertuliskan bahasa Portugis dan sebuah lubang (sumuran). Kawasan Pulau Cingkuak ini telah menjadi bagian dari Cagar Budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat wilayah Kerja Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau dengan Nomor Inventaris 04/BCB-TB/A/14/2007 dan Upaya untuk pemutakhiran Benteng Portugis di Pulau Cingkuak dilakukan tahun 2017.
Dengan demikian, Pulau Cingkuak tidak hanya mempesona dari segi alamnya yang indah tetapi juga menarik bagi mereka yang ingin menggali lebih dalam sejarah yang terkait dengan masa VOC dan perdagangan rempah-rempah di wilayah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar