Rabu, 23 Oktober 2024

MASA PERANG AGRESI MILITER

 MASA PERANG AGRESI MILITER



Pada tanggal 5 Oktober 1949, di tengah kegelapan fajar yang menggantung di langit Karawang, Jawa Barat, sejumlah prajurit TNI berdiri tegak, bersiaga dengan senjata di tangan. Mereka bukan sekadar pasukan; mereka adalah simbol perlawanan, keberanian, dan harapan bagi bangsa yang sedang berjuang untuk menggapai kemerdekaannya. Dalam suasana yang mencekam, di mana setiap detik bisa menjadi penentu antara hidup dan mati, para prajurit ini memilih untuk tidak mundur. 


Karawang, yang pada masa itu menjadi salah satu medan pertempuran sengit, menyaksikan semangat juang yang membara dari putra-putra terbaik bangsa. Mereka yang berdiri di garis depan adalah wajah dari tekad yang tidak bisa digoyahkan oleh ancaman, rasa takut, atau rasa lelah. Senjata yang mereka genggam erat bukan hanya alat untuk bertempur, tetapi juga simbol dari tanggung jawab mereka untuk mempertahankan tanah air, membela kehormatan, dan memastikan bahwa mimpi tentang Indonesia yang merdeka tidak akan pudar.


Di bawah langit Karawang, pada hari yang penuh sejarah ini, para prajurit TNI menunjukkan kepada dunia bahwa kemerdekaan tidak pernah diberikan, tetapi harus diperjuangkan dengan segala pengorbanan. Mereka adalah perisai dan pedang bangsa, berdiri di atas tanah yang dirahmati dengan darah para pahlawan. 


Dalam keheningan pagi itu, suara langkah kaki mereka yang mantap menggema seperti janji yang tak akan pernah dilanggar: bahwa Indonesia akan tetap berdiri tegak, bahwa kemerdekaan yang telah direbut dengan susah payah akan dipertahankan dengan segenap jiwa dan raga.


Kisah para prajurit TNI di Karawang pada 5 Oktober 1949 bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga warisan abadi bagi generasi berikutnya. Sebuah pengingat bahwa keberanian, keteguhan hati, dan cinta terhadap tanah air adalah kunci untuk menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah, keringat, dan air mata.

#agresimiliter #perang #penjajahan #nusantara #penjajahanbelanda

Minggu, 13 Oktober 2024

SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX bikin PINGSAN Si Mbok Pedagang Beras.

 SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX bikin PINGSAN  Si Mbok Pedagang Beras.



Suatu saat Sri Sultan pagi-pagi pulang dari Kaliurang dengan mengendarai Mobil Jeepnya sendiri.


Sampai di sekitar Pakem, Sleman beliau di stop oleh perempuan tua, seorang Bakul Beras.


Sri Sultan pun segera memberhentikan mobilnya, seraya menyapa dengan ramah:

“Ada apa mbok..?”


“Tolong mas.., angkatkan beras ini saya mau ke Jogja”, ujar mbok bakul beras sok bersahabat.


Dengan senyum dan tergesa-gesa Sri Sultan turun dari mobilnya, dan mengangkat beras itu ke dalam mobilnya sendirian.


Tanpa dipersilahkan masuk Si Mbok Pedagang  beras itu pun segera membuka pintu dan duduk di samping sopir, sebagaimana kebiasaan dia setiap hari dengan sopir-sopir yang lain.


Ceritera kesana kemari, entah apa-apa saja yang di ceritakannya sambil makan sirih. Si mbok disambut dengan ramah oleh Sri Sultan sepanjang perjalanan.


Tanpa terasa sampailah kendaraan yang disopiri seorang “Raja” ini di depan Pasar Beringharjo, Jogjakarta.


Si mbok pun bergegas menyuruh Sri Sultan menurunkan beras itu, dan dengan tetap menunjukkan sikap yang sopan Sri Sultan pun menurunkan beras itu dengan baik.


Kini tiba gilirannya si mbok bakul beras mencari uangnya yang dibundel di selendang atau ujung setagennya.


Ketika si mbok mengulurkan uang ongkos transportnya, sang Sopir istimewa tadi menolak dengan halus, "Terimakasih Mbok, tidak usah" dan mobil pun segera meluncur.


Apa yang terjadi dengan si mbok bakul beras..?


Ia justru malah ngomel-ngomel:

“Sopir ini bagaimana tow, lhawong dikasih ongkos kok ndak mau langsung bablas pergi, kalau kurang mbok yaow ngomong, apa saya dikira ndak punya uang pow?!!”


Ketika sedang sibuk ngomel, datanglah seorang Polisi yang sedang berjaga di pos, menghampiri si mbok bakul, seraya bertanya:

“Mbok ada apa,..? kok sepertinya mboke marah-marah..? Mbok ketemu beliau di mana?"


Si mbok tak menjawab keseluruhan pertanyaan pak Polisi, tetapi rada khawatir juga, dia menyatakan bahwa ia ngasih ongkos kok ditolak,


“Itu tadi lho pak, ...Si pak Sopir tadi kok malah nylonong saja, ...Saya itu mau bayar, tapi entah kurang bayarannya kok terus pergi begitu saja, saya kan malu,.. sama orang-orang yang jualan di sini,..!


Jawab pak Polisi: “Mbok., tadi yang si mbok tumpangi itu bukan Sopir,.. tetapi Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono,.. lihat tadi mobilnya kan AB 1”


Spontan mbok bakul beras terperanjat, bagaikan disambar geledek.


Kekagetan yang luar biasa yang tak pernah dialami sepanjang hidupnya, kemudian ia berteriak histeris: “Aduuuh Gustiiiii, ...”


Selanjutnya badannya gontai dan terus jatuh pingsan.


Dia merasakan RAJA-nya yang selama ini;

~ sangat dihormati,..

~ sangat dicintai,..

~ senantiasa diagung-agungkan,..

~ kenapa disuruh ngangkat beras,..

~ tambahan.., kenapa beliau mau saja,..

~ kenapa beliau tidak marah,..

~ kenapa tidak membentaknya..


Ini yang menjadikan penyesalan mendalam sang mbok bakul beras sehingga pingsan...!!


Sesuatu yang perlu kita pertanyakan kepada diri kita adalah:


▪️Apakah dengan berbuat seperti itu Sri Sultan turun derajadnya..?


▪️Apakah dengan berbuat seperti itu kecintaan rakyat Jogja terhadap Sri Sultan luntur..?


▪️Apakah perbuatan Sri Sultan membantu orang kecil.., miskin.., menjadi terhina..?


▪️Mutiara sekalipun dimasukkan ke dalam lumpur tetap bersinar cemerlang..!


Semoga bermanfaat

Sabtu, 12 Oktober 2024

Apa yang Terjadi Jika Roda Tidak Pernah Ditemukan?

 Apa yang Terjadi Jika Roda Tidak Pernah Ditemukan?



Mari kita berandai-andai. Apa yang terjadi jika roda tidak ditemukan? Mungkin kita sulit membayangkan hal tersebut namun ternyata ada juga peradaban yang tidak mengenal roda sampai pada awal zaman modern. Peradaban itu adalah peradaban Inka dan Maya. 


Ketika para penakluk Spanyol menemukan peradaban Inka dan Maya pada abad ke 16, mereka terkejut bahwa peradaban itu tidak mengenal adanya roda, padahal mereka telah membangun kota yang hampir sama mengagumkannya dengan Acropolis di Yunani. 


Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan peradaban lain di masa itu, tentu saja peradaban di mesoamerika ini jauh tertinggal dalam penguasaan teknologi dan pengembangan pemukiman. Ditengrai hal itu disebabkan oleh belum ditemukannya atau tidak digunakannya roda dalam peradaban ini. Itu pula hal yang menerangkan mengapa peradaban ini relatif terisolir dengan peradaban lain. Dapat dibayangkan jika peradaban ini telah mengenal roda. Mereka mungkin akan mengadakan kontak lebih jauh dengan dunia luar dan mereka akan mengalami kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain.


Sangat sulit dibayangkan bahwa kemajuan yang terjadi sekarang ini dibangun tanpa jasa roda. Mobilisasi penduduk, pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, peperangan dan perubahan sosial akan berjalan sangat lamban. Hampir dapat dipastikan bahwa tanpa roda, peradaban manusia masih stagnan di zaman Mesir kuno, dan hal ini telah dibuktikan oleh peradaban Inka dan Maya.

Dakwah Nabi Musa AS

 Dakwah Nabi Musa AS



Di tengah kerumunan tukang sihir, datanglah Fir'aun yang menyerukan untuk menghadiri pertemuan besar ini. Mereka semua keluar dengan mengatakan, "Agar kita mengikuti para tukang sihir itu, jika mereka yang menang."


Musa maju menghampiri para tukang sihir dan menasihati mereka, melarang mereka untuk melakukan sihir-sihir batil yang menentang ayat-ayat dan hujah Allah SWT.


Musa berkata, "Celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan azab." Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan kedustaan. Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)."


"Mereka (para tukang sihir) berkata, Sesungguhnya, dua orang ini adalah tukang sihir yang hendak mengusirmu (Fir'aun) dari negerimu dengan sihir mereka berdua." Mereka berkata, "Dia (Musa) dan saudaranya, Harun, adalah dua tukang sihir ahli, mumpuni, dan mahir di bidang sihir. Keduanya bermaksud untuk mengumpulkan semua orang, menyerang raja dan para pembesarnya, selanjutnya akan melenyapkan dan memperbudak kalian dengan sihir.


"Maka kumpulkanlah segala tipu daya (sihir) kamu, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sungguh, beruntung orang yang menang pada hari ini," mereka menyampaikan kata-kata yang pertama itu hanya bermaksud agar mereka berpikir dan saling menyampaikan pesan satu sama lain, juga agar mereka mengerahkan semua kemampuan, tipu daya, sihir dan kebohongan yang mereka kuasai.


Nabi Musa Beradu dengan Para Penyihir

Saat para tukang sihir berbaris, sementara Musa dan Harun berdiri tepat di hadapan mereka, mereka berkata pada Musa, "Kau yang lemparkan dahulu sebelum kami, atau kami terlebih dahulu yang melempar."


"Dia (Musa) berkata, Silakan kamu melemparkan!" Kalian yang melempar terlebih dulu.


Mereka menghampiri sejumlah tali dan tongkat, lalu mereka beri air khusus dan bahan lain yang bisa membuat tali dan tongkat-tongkat tersebut bergerak, sehingga seakan terlihat bergerak-gerak sendiri, padahal bergerak karena air atau bahan lain yang diberikan. Saat itulah mereka menyihir mata orang-orang dan membuat mereka ketakutan. Mereka melemparkan tali dan tongkat-tongkat mereka dengan mengatakan, "Demi kekuasaan Fir'aun, pasti kamilah yang akan menang."


Allah SWT berfirman dalam surah Al-A'raf ayat 116, "Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).


Allah SWT berfirman, "Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya," yaitu Musa takut jika orang-orang terkena fitnah sihir dan tipu daya mereka itu sebelum Musa melemparkan tongkat yang ada di tangannya, karena sebelum diperintahkan Allah, Musa tidak melakukan apa pun.


Allah kemudian mewahyukan kepada Musa di saat-saat genting, "Jangan takut! Sungguh, engkaulah yang unggul (menang). Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana pun ia datang," saat itu Musa melemparkan tongkatnya dan mengatakan, "Setelah mereka melempar, Musa berkata, "Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan.' Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya."


Kemudian Allah SWT berfirman, "Dan Kami wahyukan kepada Musa, Lemparkanlah tongkatmu!" Maka tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka. Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia. Mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan para tukang sihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud. Mereka berkata, "Kami beriman kepada Rabb seluruh alam, (yaitu) Rabbnya Musa dan Harun'."


Kisah ini termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 117-122. Wallahu a'lam.


#kisahnabimusa a.s

KISAH ISLAMI 

Gambar ilustrasi

Jumat, 11 Oktober 2024

SANG PENEMU TELESKOP

 SANG PENEMU TELESKOP 🔭



Hans Lippershey (lahir sekitar tahun 1570, Wesel , Ger.—meninggal sekitar tahun 1619, Middelburg , Neth.) adalah seorang pembuat kacamata dari Belanda Bersatu, yang secara tradisional dianggap sebagai penemu teleskop (1608).



Lippershey mengajukan permohonan kepada States General Belanda untuk paten 30 tahun untuk instrumennya, yang disebutnya kijker ("looker"), atau pensiun tahunan, sebagai gantinya ia menawarkan untuk tidak menjual teleskop kepada raja-raja asing. Dua penggugat lain untuk penemuan itu maju, Jacob Metius dan Sacharias Jansen. States General memutuskan bahwa tidak ada paten yang harus diberikan karena begitu banyak orang mengetahuinya dan perangkat itu sangat mudah untuk disalin. Namun, States General memberi Lippershey 900 florin untuk instrumen itu tetapi mengharuskan modifikasinya menjadi perangkat binokuler. Teleskopnya disediakan untuk Henry IV dari Prancis dan yang lainnya sebelum akhir tahun 1608. Pentingnya potensi instrumen dalam astronomi diakui oleh, antara lain, Jacques Bovedere dari Paris; ia melaporkan penemuan itu kepada Galileo , yang segera membangun teleskopnya sendiri.


Observatorium Keck Pemandangan udara dari kubah kembar Observatorium Keck, yang dibuka untuk memperlihatkan teleskop. Keck II berada di sebelah kiri dan Keck I di sebelah kanan.

teleskop , alat yang digunakan untuk membentuk gambar yang diperbesar dari objek yang jauh. Teleskop tidak diragukan lagi merupakan alat investigasi terpenting dalam astronomi . Teleskop menyediakan sarana untuk mengumpulkan dan menganalisis radiasi dari objek langit, bahkan yang berada di ujung alam semesta .


Galileo merevolusi astronomi ketika ia menerapkanteleskop untuk mempelajari benda-benda luar angkasa pada awal abad ke-17. Hingga saat itu, instrumen pembesaran belum pernah digunakan untuk tujuan ini. Sejak karya perintis Galileo, teleskop optik yang semakin kuat telah dikembangkan, seperti juga berbagai instrumen yang mampu mendeteksi dan mengukur radiasi di setiap wilayah spektrum elektromagnetik . Kemampuan observasi telah ditingkatkan lebih lanjut dengan penemuan berbagai jenis instrumen tambahan (misalnya, kamera , spektrograf, dan perangkat berpasangan muatan ) dan dengan penggunaan komputer elektronik , roket , dan pesawat ruang angkasa bersama dengan sistem teleskop. Perkembangan ini telah memberikan kontribusi dramatis terhadap kemajuan dalam pengetahuan ilmiah tentang tata surya , Galaksi Bima Sakti , dan alam semesta secara keseluruhan.


Lensa okuler , yang digunakan dengan refraktor dan reflektor ( lihat di bawah Teleskop pemantul ), memiliki berbagai macam aplikasi dan memberikan pengamat kemampuan untuk memilihperbesaran instrumen mereka. Perbesaran, kadang-kadang disebut sebagai daya pembesar, ditentukan dengan membagi panjang fokus objektif dengan panjang fokus lensa okuler. Misalnya, jika objektif memiliki panjang fokus 254 cm (100 inci) dan lensa okuler memiliki panjang fokus 2,54 cm (1 inci), maka perbesarannya adalah 100. Perbesaran besar sangat berguna untuk mengamati Bulan dan planet- planet . Namun, karena bintang muncul sebagai sumber titik karena jaraknya yang jauh, perbesaran tidak memberikan keuntungan tambahan saat melihatnya. Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan ketika mencoba melihat pada perbesaran tinggi adalah stabilitas teleskop.pemasangan. Getaran apa pun pada pemasangan juga akan diperbesar dan dapat sangat mengurangi kualitas gambar yang diamati. Jadi, perhatian besar biasanya diberikan untuk menyediakan platform yang stabil bagi teleskop. Masalah ini seharusnya tidak dikaitkan dengan atmosferpenglihatan , yang dapat menimbulkan gangguan pada gambar karena arus udara yang berfluktuasi di jalur cahaya dari benda angkasa atau terestrial. Umumnya, sebagian besar gangguan penglihatan muncul di 30 meter pertama (100 kaki) udara di atas teleskop. Teleskop besar sering dipasang di puncak gunung untuk mengatasi gangguan penglihatan.

MENGAPA MAJAPAHIT TIDAK BISA MENAKLUKKAN SUNDA?

 MENGAPA MAJAPAHIT TIDAK BISA MENAKLUKKAN SUNDA?



Majapahit tidak bisa menaklukkan Sunda karena beberapa alasan yang kompleks dan beragam, termasuk:


1. Hubungan Kekerabatan: Kerajaan Sunda memiliki hubungan kekerabatan dengan raja pertama Majapahit, Dyah Wijaya. Hal ini membuat keluarga kerajaan Majapahit merasa tidak pantas untuk menaklukkan keluarga sendiri[2][3].


2. Posisi Unik Sunda: Sunda memiliki posisi unik bagi Majapahit. Gajah Mada sendiri segan memeranginya karena Sunda merupakan wilayah yang aman dan stabil, serta memiliki peradaban tua yang dihormati[1].


3. Kekuatan dan Kebudayaan: Sunda memiliki kekuatan dan kebudayaan yang kuat, terutama karena merupakan wilayah peradaban tua yang telah ada sebelumnya, seperti Tarumanegara. Hal ini membuat mereka tidak mudah ditaklukkan[1].


4. Politik dan Strategi: Gajah Mada berusaha menafsirkan kedatangan orang nomor satu Kerajaan Sunda sebagai pernyataan tunduk, tetapi rombongan Sunda menolak tunduk. Peristiwa ini berakhir dengan Perang Bubat, yang tidak berakhir dengan kekalahan Sunda[1][2].


5. Serangan Balasan Sunda: Setelah Perang Bubat, Sunda melakukan serangan balasan terhadap Majapahit. Serangan ini sebagai balasan atas kematian raja dan pejabat istana Sunda, yang hampir membuat Kerajaan Sunda runtuh[4].


Dengan demikian, kombinasi dari hubungan kekerabatan, posisi unik Sunda, kekuatan dan kebudayaan, serta strategi politik yang salah, membuat Majapahit tidak bisa menaklukkan Sunda.

Kamis, 10 Oktober 2024

Vibes pulau Cingkuak, pantai indah dan penuh sejarah

 Vibes pulau Cingkuak, pantai indah dan penuh sejarah 


Pulau Cingkuak terletak di Pesisir Selatan Sumatra Barat dan menawarkan pesona alam yang memesona serta kaya akan sejarah yang menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah pantainya yang indah, dengan pasir putih yang halus dan air laut yang jernih. Pemandangan laut yang luas dan langit biru yang cerah membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk menikmati keindahan alam.


Secara historis, Pulau Cingkuak diyakini sebagai bekas benteng Portugis yang kemudian digunakan sebagai gudang lada pada masa VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) Belanda. Peran strategisnya sebagai bagian dari jaringan perdagangan rempah-rempah pada abad ke-17 memperkaya sejarahnya. Dalam konteks ini, pulau ini tidak hanya sebagai destinasi wisata alam yang menawan tetapi juga sebagai saksi bisu dari era penting dalam sejarah perdagangan dunia.


Keberadaan Pulau Cingkuak yang kaya sejarah ini menambah daya tariknya bagi para pengunjung yang tertarik dengan kombinasi antara keindahan alam dan warisan budaya. Tempat ini juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi reruntuhan sejarah dan mendalami jejak sejarah perdagangan rempah-rempah di Nusantara.


Melansir dari Wikipedia, Pulau Cingkuak adalah pulau yang terletak di Teluk Painan, Pesisir Selatan. Kawasan Pulau Cingkuk diduga merupakan benteng Portugis yang digunakan sebagai gudang lada masa VOC. Pulau ini memiliki peranan yang besar pada masa VOC. Pada tahun 1666, di Pulau inilah kompeni dagang VOC membangun lojinya di pantai barat Sumatra. Pulau Cingkuak merupakan pusat kegiatan perdagangan di kawasan selatan pesisir barat Minangkabau. Pada masa kejayaannya, di pulau ini pernah ditempatkan 59 petugas (aparat) VOC yang dipimpin oleh seorang Koopman. Pulau Cingkuak menjadi cabang utama VOC di Pantai Barat Sumatra, Namun pada tahun 1818 dibangun kembali pos perdagangan. Peninggalan-peninggalan arkeologi yang terdapat di Pulau Cingkuak berupa sisa-sisa benteng yang tidak utuh hanya berupa tembok pagar sebelah timur, pintu utama di bagian barat, dan dermaga di sebelah timur. Selain itu juga terdapat Kherkof makam dari bahan batu marmer bertuliskan bahasa Portugis dan sebuah lubang (sumuran). Kawasan Pulau Cingkuak ini telah menjadi bagian dari Cagar Budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat wilayah Kerja Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau dengan Nomor Inventaris 04/BCB-TB/A/14/2007 dan Upaya untuk pemutakhiran Benteng Portugis di Pulau Cingkuak dilakukan tahun 2017.


Dengan demikian, Pulau Cingkuak tidak hanya mempesona dari segi alamnya yang indah tetapi juga menarik bagi mereka yang ingin menggali lebih dalam sejarah yang terkait dengan masa VOC dan perdagangan rempah-rempah di wilayah Indonesia.


Vibes Danau Toba

 Vibes Danau Toba 

Danau Terbesar di Indonesia dan salah satu terbesar di Dunia 


Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam yang menakjubkan di tengah-tengah keindahan alam Sumatera Utara, Indonesia. Pesonanya yang tiada tara memukau siapa pun yang melihatnya. Luas danau ini seperti lautan yang memancarkan keindahan yang mempesona.

Ketika matahari terbit, sinarnya membelai permukaan air yang tenang, menciptakan lanskap yang memikat dengan warna-warna keemasan yang memantul di permukaan yang tenang. Di pagi hari yang cerah, kabut tipis melayang-layang di atas danau, menambahkan sentuhan misteri dan romantisme pada panorama alam yang menakjubkan.

Ketika matahari terbenam, langit di sekitar Danau Toba terbakar dengan warna-warna dramatis yang menciptakan lanskap yang tak terlupakan. Bayangan pegunungan di sekitar danau memperkuat kedalaman danau yang begitu luas. Sementara itu, pepohonan di sekitarnya memberikan sentuhan hijau yang menyejukkan mata.

Tidak hanya keindahan visualnya, Danau Toba juga menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. Pulau Samosir di tengah danau adalah tempat yang sarat dengan sejarah dan tradisi Batak. Kehidupan masyarakat sekitar danau yang ramah dan keramahan orang Batak menambah kehangatan dan keindahan pengalaman di Danau Toba.


Danau Toba adalah salah satu dan terbesar di dunia. Melansir dari Indonesia.Travel, Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di dunia dengan keajaiban alam yang menakjubkan. Terbentuk oleh letusan dahsyat Gunung Toba pada 74.000 tahun yang lalu, menjadikan danau ini sebagai daya tarik utama di Sumatera Utara. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi dan kedalaman mencapai 450 meter, Danau Toba terlihat lebih mirip lautan dibandingkan sebuah danau. Dengan keindahan alam Danau Toba, terbentuk Pulau Samosir yang berada di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini, dan menjadi rumah bagi budaya Batak. Selain panorama Danau Toba yang memukau, di sini, Sobat Pesona juga akan liat langung keindahan alam berupa deretan pegunungan dan pepohonan hijau yang menyegarkan mata. 


Dengan menempati salah satu danau terluas di dunia, danau toba menjadi bagian keindahan Indonesia yang sangat menakjubkan dan berada pada posisi terluas di Indonesia. Melansir dari  GoodStats, Peringkat pertama ditempat oleh Danau Toba, danau yang sangat terkenal dan banyak diketahui baik oleh wisatawan lokal maupun asing. Dengan luas sebesar 1.130 km2, danau ini menjadi danau terluas di Indonesia. Panjang Danau Toba pun mencapai 100 km dan lebarnya hingga 30 km. Danau yang terletak di Sumatera Utara ini memiliki ikon khas tersendiri, yaitu adanya Pulau Samosir di tengah-tengah danau.


Dengan segala keindahannya yang tiada tara, Danau Toba adalah tempat yang memikat hati dan merangkul jiwa para pengunjungnya dengan kedamaian dan ketenangan yang hanya bisa ditemukan di sini. 


Danau ini sangat indah dan menakjubkan… 

Sudah berapa kali di danau toba?



#karyabatak_id #exploreIndonesia

#danautoba #medan #samosir #laketoba #batak #sumut #indonesia #simalungun #toba #highlight #sumaterautara #visitsumut #ulos #Indonesia #kodetuak #bataknese #Laketoba #samosirta #pesonaindonesia #bataktoba #lake #wonderfulindonesia #kualanamu #pariwisatasumut #medantalk #exploresumut #samosirisland #putraputribatak #wisatamedan #blogsejarah

Rabu, 09 Oktober 2024

Hukuman bagi wanita di kekaisaran

 Hukuman bagi wanita di kekaisaran 100 tahun lalu adalah dirantai di leher dan dipaksa dikubur hidup-hidup di bawah tanah



Klaim bahwa hukuman bagi wanita muncul di kekaisaran 100 tahun lalu yang melibatkan pengemis dan dikubur hidup-hidup dalam kelompok yang berbeda tidak memiliki bukti sejarah yang kredibel. Praktik semacam itu akan dianggap ekstrem dan dianggap oleh standar kontemporer dan kemungkinan besar akan meninggalkan bukti arkeologis yang signifikan jika tersebar luas.


Penting untuk mendekati klaim tentang praktik ilmiah dengan skeptis dan mengandalkan bukti yang dapat diverifikasi dari sumber sejarah yang kredibel. Meskipun peradaban para ilmuwan memiliki berbagai bentuk hukuman atas kejahatan atau ketidakpatuhan, hukuman khusus yang dijelaskan dalam pernyataan Anda tidak sesuai dengan praktik historis yang diketahui dari periode waktu itu. Lebih jauh lagi, pernyataan tentang kejadian atau adat istiadat yang berasal dari 100.000 tahun yang lalu sulit diverifikasi karena terbatasnya ketersediaan bukti arkeologis dan kurangnya catatan tertulis dari era tersebut. 


Sementara penelitian arkeologi dapat memberikan pandangan kepada masyarakat ilmuwan, rincian spesifik tentang bentuk dan praktik masyarakat dari periode yang berbeda tersebut seringkali bersifat spekulatif dan dapat ditafsirkan berbeda.

PANGERAN DIPONEGORO

 PANGERAN DIPONEGORO

(Raden ONTOWIRYO)



Ini Sejarah Singkat Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro, atau Raden Ontowiryo, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang memimpin Perang Diponegoro (1825-1830) melawan penjajah Belanda.

Silsilah Pangeran Diponegoro:

 * Ayah: Sultan Hamengkubuwono III

 * Ibu: R.A. Mangkarawati (selir)

 * Kakek: Sultan Hamengkubuwono II

 * Nenek: R.A. Ajeng Kilisuci

Beberapa fakta menarik tentang Pangeran Diponegoro:

 * Lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785.

 * Memiliki beberapa nama, yaitu Raden Mas Ontowiryo, Diponegoro, dan Dekso Prawiro.

 * Dijuluki "Pangeran Pembebasan" karena perjuangannya melawan Belanda.

 * Meninggal dunia di Menado pada tanggal 8 Januari 1855.

 * Dimakamkan di Masjid Raya Baiturrahman, Makassar.

Peran Pangeran Diponegoro dalam sejarah Indonesia:

 * Diponegoro dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang paling penting.

 * Perang Diponegoro merupakan salah satu perang terbesar dan terlama yang pernah terjadi di Indonesia.

 * Perjuangan Diponegoro telah menginspirasi banyak orang Indonesia untuk melawan penjajahan.


#pangerandiponegoro #pahlawanindonesia #sejarah #jangkauan #indonesia #foryou #viral #blogsejarah

BIOGRAFI DAN SEJARAH NYIMAS RATU PAKUNGWATI

BIOGRAFI DAN SEJARAH NYIMAS RATU PAKUNGWATI




     Lahir dari pasangan orang tua:
Ayah : Raden Walangsungsang / Sri Mangana (Pangeran Cakrabuwana) Raja Caruban Nagari/ Keraton Pakungwati Ke-1.
Ibu : Nyimas Endang Geulis/ Nyimas Endang Ayu.
     Saudara : 1. Nyai Jamaras, 2. Nyai Mertasinga, 3. Nyai Cempa, 4. Pangeran Caruban / Pangeran Carbon, 5. Nyai Rasamalasih, 6. Nyai Jatimerta, 7. Nyai Laraskonda, 8. Nyai Lara Sajati.
     Suami : Sunan Gunung Jati / Syeh Syarif Hidayatullah Al Hauhty Raja Caruban Nagari/ Keraton Pakungwati Ke-2.
     Wafat : di Keraton Pakungwati, Cirebon, Jawa Barat 1549 M. 
     Makam : Asatana Nyi Mas Ratu Pakungwati, Warujaya, Kec. Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45653.
     Keterangan : 
NYI MAS RATU PAKUNGWATI merupakan anak pertama dari pasangan Pangeran Cakrabuana dengan Nyimas Endang Gelis, Nyimas Endang Gelis sendiri merupakan anak dari seorang tokoh yang cukup terpandang yang bernama Ki Danuwarsih.   
     Dalam perjalanan cintanya mereka dianugrahi seorang anak perempuan bernama Nyimas Ratu Pakungwati, Nama Pakungwati memiliki arti unik dalam bahasa Cirebon memiliki arti udang betina. Dinamakan Pakungwati karena Pangeran Cakrabuana ingin mengabadikan sejarah terasi pada anak pertamanya. Ia merupakan penemu terasi dimana salah satu bahan utama pembuat terasi adalah udang sehingga dinamailah Nyimas RatuPakungwati.
     Kepiawaian Pangeran Cakrabuana dalam mengolah terasi menjadikan kota Cirebon hingga kini mendapat julukan kota udang dan dikenal sebagai penghasil terasi terenak. Kisah tersebut tertuang dalam naskah Purwaka Caruban Nagari. Kisah ini bermula pada tahun 1477 M setiap Pagi Pangeran Cakrabuana memiliki kebiasaan mencari udang. Pangeran Cakrabuana pun berfikir bagaimana caranya agar udang yang melimpah di Kebon Pesisir dapat dimanfaatkan. Pangeran Cakrabuana pun berinisiatif mengolahnya hingga akhirnya ia berhasil menciptakan terasi. Ia pun mengajarkan keahliannya kepada masyrakat untuk membuat terasi. Dalam perkembangannya bekas olahan rebusan udang pun dapat diolah kembali menjadi bahan makanan yang dinamai petis.
     Hingga pada akhirnya banyak yang berdatangan ke Kebon Pesisir untuk membeli terasi dan petis. Pesatnya perkembangan terasi dan petis tak sedikit yang datang ke sana memutuskan untuk bermukim di Kebon Pesisir. Terasi dan petis digunakan untuk bumbu penyedap makanan. Saat itu belum ada penyedap rasa sehingga terasi dan petis menjadi primadona bumbu masak.
     Penduduk Kebun Pesisir yang semula hanya berasal dari penduduk setempat lambat laun jumlahnhya kian bertambah dan terdiri dari beragam etnis diantranya: Jawa, Sunda, Arab, Melayu, Bugis, Cina, dan India.
Kedatangan bangsa Cina ke Kebon Pesisir bersamaan dengan Laksamana Cheng Ho. Kedatangan Laksamana Cheng Ho selain menyebarkan agama Islam di Nusantara, ia juga bermaksud melakukan pertukaran komoditas Cirebon dengan Tiongkok. Laksamana Cheng Ho kemudian membawa terasi saat pulang ke negerinya.
     Sejarah Kerajaan Caruban Nagari dan Keraton Pakungwati Cirebon.

Selasa, 08 Oktober 2024

Peradaban yang Hilang!

 Peradaban yang Hilang! 

Harta karun yang terkubur di dekat piramid Mesir ini Ungkap Segalanya



Penemuan yang dilakukan di dekat piramid Mesir yang terkubur di padang pasir sungguh menakjubkan. Makam kuno, artefak, dan bangunan yang telah digali memberi kita gambaran sekilas tentang kekayaan sejarah dan budaya peradaban yang menakjubkan ini. Salah satu penemuan paling luar biasa di dekat piramida adalah Sphinx Agung Giza. 


Patung batu kapur besar ini, dengan tubuh singa dan kepala firaun, diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Firaun Khafre pada abad ke-26 SM. Ini adalah bukti keterampilan dan kecerdikan orang Mesir kuno, yang mampu menciptakan patung yang monumental dan rumit tanpa bantuan teknologi modern. Selain Sphinx Agung, para arkeolog telah menemukan banyak makam di dekat piramida yang berisi sisa-sisa firaun yang kuat dan keluarga mereka. 


Makam-makam ini dipenuhi dengan harta karun seperti perhiasan emas, ukiran rumit, dan sarkofagus rumit yang memberi kita wawasan tentang kepercayaan dan adat istiadat orang Mesir kuno. Mumi yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di makam-makam ini juga memberikan informasi berharga tentang kesehatan dan gaya hidup orang-orang ini. Lebih jauh lagi, kuil-kuil dan monumen-monumen yang mengelilingi piramida merupakan bukti kepercayaan dan praktik keagamaan orang-orang Mesir kuno. 


Kuil-kuil di Karnak dan Luxor, misalnya, dihiasi dengan hieroglif berwarna-warni dan ukiran rumit yang menceritakan kisah-kisah para dewa dan dewi yang disembah oleh orang-orang Mesir kuno. Struktur-struktur ini berfungsi sebagai pengingat akan signifikansi spiritual dan budaya peradaban ini.


Secara keseluruhan, penemuan-penemuan yang dilakukan di dekat piramid Mesir merupakan bukti kecerdikan, keterampilan, dan seni orang-orang Mesir kuno. 


Mereka memberi kita jendela ke dunia yang ada ribuan tahun yang lalu, yang memungkinkan kita untuk belajar lebih banyak tentang sejarah manusia bersama kita. Temuan ini menjadi pengingat betapa pentingnya melestarikan dan melindungi warisan budaya kita agar generasi mendatang dapat menghargai dan mempelajarinya.

Indonesia Kepulauan Emas

 Indonesia Kepulauan Emas 




Indonesia, yang dikenal sebagai "kepulauan emas," memiliki sejarah yang kaya akan kerajaan-kerajaan yang memanfaatkan sumber daya alamnya, termasuk emas. Kekayaan ini menarik perhatian para pedagang dan penjelajah dari berbagai belahan dunia, menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan yang strategis.


Sejak zaman kuno, kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit menguasai jalur perdagangan di Asia Tenggara. Emas tidak hanya digunakan sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai simbol status dan kekuasaan. 


Para raja dan bangsawan menggunakan perhiasan emas yang megah, bahkan hewan peliharaan mereka dihiasi dengan ornamen emas, menandakan kekayaan dan kemewahan.


Kekayaan ini juga menciptakan budaya yang kaya, di mana seni dan kerajinan tangan yang berbahan dasar emas berkembang pesat. Namun, ketergantungan pada sumber daya alam ini juga menimbulkan tantangan, termasuk eksploitasi dan penjajahan oleh kekuatan asing yang tertarik pada sumber daya berharga ini.


Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dikenal sebagai "kepulauan emas" karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena warisan budaya dan sejarah yang kaya yang terjalin dengan kekuatan dan keindahan emas.


Melansir dari lacultureindo, sejarah mencatat bahwa kerajaan-kerajaan di Indonesia diberkati dengan kekayaan yang luar biasa, termasuk dengan melimpahnya emas. para raja dan bangsawan menggunakan emas bahkan para binatang peliharaan raja dihiasi dengan emas.

_____


#Indonesia #Nusantara #PulauEmas #SejarahIndonesia #Art #Culture #Heritage #Sumatra #Jawa #Sriwijaya #Srivijaya #Majapahit #WonderlandIndonesia #WonderfulIndonesia #SejarahSumatra #SejarahJawa #exploreIndonesia #Indonesia 

Senin, 07 Oktober 2024

Orang Bugis di Singapura 1865

 Orang Bugis di Singapura 1865



Sekelompok pria bercelana pendek dan bersa-

rung, lengkap bersisip keris. Selagi tiga perempuan duduk menghadap kotak sirih dengan sarung dan waju tokko (busana khas suku Bugis). Bukanlah biasa mendapati perempuan ikut pergi berlayar 

ke seberang dimasa ini.


Gelombang migrasi orang-orang Bugis dari 

daratan Sulawesi ke berbagai wilayah dari Samarinda hingga Singapura umum dikaitkan dengan peristiwa pasca perang Makassar yang ditandai dengan  "perjanjian Bungaya" pergolakan sosial pada tahun 1669 terjadi dimana-mana. Mereka pergi untuk berdagang dan berkoloni, lazim dikenali sebagai orang-orang Bugis Wajo.


Hingga akhir abad XVII, kapal Bugis identik

dengan membawa barang dagangan dengan muatan seperti kain, opium, budak, gading, 

hingga teripang, sirip hiu, tempurung kura-kura 

dan beberapa komoditi lainnya. 


Kapal-kapal Bugis pun dikenal kerap menyelundupkan dagangan seperti senjata

api, alkohol dan rempah, jauh sampai ke Manila dan Penang. Hal yang lumrah dilakukan pada zaman itu, abad XVII. 


Di Singapura sendiri, tercatat ada 2.269 orang Bugis menurut sensus tahun 1849. Sementara laporan komisi tanah jajahan Inggris 1843 menyoroti peran mereka dalam "menyediakan" bahan makanan orang Singapura serta mengedarkan produk-produk dari Cina dan

Eropa ke seantero negeri.


Mereka inilah yang membuat Raffles menye-

diakan sewilayah tanah di antara sungai Rochor dan Kalang untuk jadikan pemukiman Bugis yang kemudian dikenal sebagai "kampoeng Bugis'.


Selain berniaga, mereka yang bermukim

umumnya berprofesi sebagai nelayan,

porter, penjaga keamanan, juga memburu.


Referensi :

1. Perjanjian Bungaya 1669

2. Sensus Singapore 1849

3. Laporan Komisi Tanah Jajahan Inggris 1843


#history #tempodulu #sejarah #bugis #singapura #blogsejarah

KEDATANGAN RATU MAS RARA SUMANDING (ONG TIEN) KE CIREBON

 KEDATANGAN RATU MAS RARA SUMANDING (ONG TIEN) KE CIREBON 



Nama Ratu Mas Rarasumanding muncul dalam Buku "Sejarah Cirebon" karangan Pangeran Sulaiman Sulendraningrat salah satu Sejarawan Cirebon dari Keraton Keprabonan, nama tersebut disebut sebagai nama dari Putri Ong Tien selepas menjadi Istri Sunan Gunung Jati.


Ong Tien dalam buku Sejarah Cirebon disebut sebagai salah satu Istri Sunan Gunung Jati asal Negeri Cina, dari negerinya ia berlayar berbulan-bulan menuju Cirebon untuk menjumpai Sunan Gunung Jati, akan tetapi sesampainya di Cirebon ia merasa kecewa sebab orang yang dicarinya tidak ada. Waktu itu Sunan Gunung Jati sedang berada di Luragung.


Di Luragung Sunan Gunung Jati ditemani uwaknya Pangeran Cakrabuana, keduanya sengaja mengunjungi Luragung untuk mengislamkan Penguasa Luragung. 


Usaha Sunan Gunung Jati dan Uwaknya ternyata berhasil, sebab Penguasa Luragung dengan seluruh pembesar dan rakyatnya kemudian secara sukarela mau masuk agama Islam.


Selagi Sunan gunung Jati masih berada di Luragung dengan disertai oleh Penguasa dan Pembesar-pembesar negara Luragung, putri Ong Tien berlabuh di Muara Jati Pasambangan Cirebon, manakala di Cirebon tak menjumpai orang yang dicarinya, Ong Tien  segera menyusul dengan segenap pengiringnya ke Luragung.


Setelah datang di Luragung, Putri dan pengiringnya masuk agama Islam dan ia beralih nama menjadi Ratu Mas Rarasumanding. Kemudian pemikahan terjadi antara Sunan Gunung Jati dengan Ratu Mas Rarasumanding. Sesudah beres segala-galanya Sunan Gunung Jati dengan istri dikawal oleh pengiring Putri yang telah Islam, pulang ke Cirebon.


Ratu Mas Rarasumanding tidak panjang usia. Setelah empat tahun menetap di Cirebon Ratu Mas Rarasumanding meninggal dunia tanpa putra dan dimakamkan di Astana Agung Gunung Jati Cirebon. 


Ia mempunyai seorang anak angkat yang bernama Pangeran Kuningan, seorang bayi penguasa Luragung, hasil pertukaran dengan bokor kuningan yang dibawanya dari negeri Cina. 


Bayi itu kelak dibesarkan oleh Gedheng Kemuning dan kelak menjadi Adipati Kuningan, selain itu Pangeran Kuningan juga diakui sebagai putra Sunan Gunung Jati.

Sabtu, 05 Oktober 2024

NASAB RAJA CARUBAN NAGARI ADALAH KETURUNAN ROSULULLAH SAW. KE-38

 NASAB RAJA CARUBAN NAGARI ADALAH KETURUNAN ROSULULLAH SAW. KE-38



       Menurut sejarah bahwa Kerajaan Caruban Nagari (Keraton Pakungwati) Cirebon Trah Padjadjaran sejak tahun 1479 M. 



sampai sekarang adalah dipimpin oleh Raja- Raja yang bernasab SYARIF dan marga AL-HAUTHY dari keturunan Rosulullah SAW.


 jalur RAJA dari Kerajaan Mesir yaitu dengan urutan sebagai berikut:

(1). SRI RAKSABUANA KUSUMA (Kiageng Macan Putih) Drs. H. PC. Muhammad Muslim MP Syarif Al-Hauthy (Raja Caruban Nagari Ke-8) bin (2). 


KH. HARUN bin (3). KIAI FATAWI bin (4). KIAI MADRAWI bin (5). SULTAN SEPUH KE-6 PANGERAN HASANUDIN (KIAI SALBIYYAH) bin (6). SULTAN SEPUH KE-5 SULTAN MATANGAJI (PANGERAN MOH. SYAFIUDIN) bin (7).


 SULTAN SEPUH KE-4 RAJA ZAINUDIN KE-2 bin (8). SULTAN SEPUH KE-3 PANGERAN MADUREJA (RAJA ZAINUDIN KE-1) bin (9). SULTAN SEPUH KE-2 RAJA JAMALUDIN bin (10). SULTAN SEPUH KE-1 PANGERAN MERTAWIJAYA bin (11). RAJA CARUBAN KE-7 PANEMBAHAN RATU-2 (PANGERAN ABDUL KARIM) bin (12). 


RAJA CARUBAN KE-6 PANEMBAHAN SENDANG GAYAM (PANGERAN DULKIFLI) bin (13). RAJA CARUBAN KE-5 PANEMBAHAN RATU-1 (PANGERAN ZAINUL ABIDIN) bin (14). RAJA CARUBAN KE-4 PANEMBAHAN DIPATI CARBON (PANGERAN ZAINUL ARIFIN) bin (15). 


RAJA CARUBAN KE-3 PANEMBAHAN PASAREAN (PANGERAN MOH. TAJUL ARIFIN) bin (16). RAJA CARUBAN KE-2 SYEH SYARIF HIDAYATULLAH AL-HAUTHY (SUNAN GUNUNG JATI) bin (17) SYARIF ABDULLAH AL-HAUTHY (RAJA MESIR) bin (18). SAYYID ALI NUR ALIM bin (19) SAYYID JAMALUDIN bin (20). SAYYID AMIR bin (21). SAYYID ABDUL MALIK bin (22). 


SAYYID AMIR bin (23). SAYYID MUHAMMAD bin (24). SAYYID ALI GAJAM bin (25). SAYYID ALI bin (26). SAYYID ALWI bin (27). SAYYID MUHAMMAD bin (28). SAYYID BAIDILLAH bin (29). SAYYID AHMAD bin (30). SAYYID ALBAKIR bin (31). SAYYID IDRIS bin (32). 


SAYYID KASIM AL-MALIK bin (33). SAYYID JA'FAR SADIK bin (34). SAYYID MUHAMMAD BAKIR bin (35). SAYYID ZAINUL ABIDIN bin (36). SAYYID HUSAIN bin (37). SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRO binti (38). ROSULULLAH MUHAMMAD SAW.


        Demianlahpenjelasan nasab SYARIF dan marga AL-HAUTHY keturunan dari Rosulullah SAW. ini yang mana sebutan SYARIF di Cirebon itu lebih dikenal dengan sebutan AYIP  dan sebutan marga AL-HAUTHY ini di Indonesia kurang dikenal oleh masyarakat, karena sejak dimasa penjajahan Belanda dalam menyusun strategi pemberontakan melawan penjajah Belanda (dimasa perang Kedondong) untuk mengelabui mata- mata kompeni Belanda, 


para penghiatan dan para penjilat yang bersekutu dengan Kompeni Belanda, maka para pejuang pada saat itu tidak berani lagi menunjukan jati dirinya sebagai Syarif (Ayip) dan menggantinya dengan sebutan KIAI, untuk itu saya berharap agar seluruh kerurunan dari Syeh Syarif Hidayatullah Al-Hauthy untuk berkenan mempublikasikannya kembali, agar nasab SYARIF (AYIP) dan marga AL-HAUTHY ini bisa dikenal kembali oleh masyarakat Indonesia dan Dunia seperti nasab AL-ATHOS (Al-ATAS), AL-HUSAIN, AS-SEGHAF dan lain- lainnya, terimakasih selamat berjuang Salam... satu nagari MERDEKA...!!!

PARA PEMBESAR SUNDA YANG WAFAT DI BUBAT

 PARA PEMBESAR SUNDA YANG WAFAT DI BUBAT



Nama-nama para pembesar Sunda yang wafat di Bubat (Majapahit) dalam pembantaian yang dilakukan Gajah Mada. Demikian nama-namanya:


Rakeyan Tumenggung Larang Ageng; Rakeyan Mantri Sohan; Yuwamantri (menteri muda) Gempong Lotong; Sang Panji Melong Sakti; Ki Panghulu Sura; Rakeyan Mantri Saya; Rakeyan Rangga Kaweni; Sang Mantri Usus (Bayangkara Sang Prabu); Rakeyan

Senapatiyuda Sutrajali; Rakeyan Juru Siring; Ki Jagat Saya (Patih Mandala Kidul); Sang Mantri Patih Wirayuda; Rakeyan Nakoda Braja (Panglima Angkatan Laut Sunda); Ki Nakoda Bule (pemimpin jurumudi kapal perang kerajaan); Ki Juru Wastra; Ki Mantri Sebrang Keling; Ki Mantri Supit Kelingking. Kemudian Sang Prabu Maharaja Linggabuana Ratu Sunda, Rajaputri Dyah Pitaloka, bersama semua pengiringnya.

#faktasejarah #sejarahbangsa #sejarahnusantara #blogsejarah

Jumat, 04 Oktober 2024

Kerajaan-Kerajaan Trah Sunda

 Sunda adalah salah satu kelompok etnis dan budaya yang dominan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa bagian barat. Masyarakat Sunda memiliki tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang kaya, yang telah membentuk identitas budaya yang unik. Berikut adalah beberapa aspek penting tentang Sunda:



### 1. **Bahasa**


Bahasa Sunda adalah bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat Sunda. Bahasa ini memiliki berbagai dialek tergantung pada daerah, seperti dialek Priangan, Banten, dan Cirebon. Bahasa Sunda kaya akan ungkapan dan idiom yang mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakatnya.


### 2. **Budaya dan Adat Istiadat**


Masyarakat Sunda dikenal dengan budaya yang beragam, yang mencakup seni, musik, tari, dan kerajinan. Beberapa unsur penting dari budaya Sunda adalah:


- **Seni Musik**: Angklung dan gamelan adalah alat musik tradisional yang sangat populer. Angklung, yang terbuat dari bambu, sering dimainkan dalam pertunjukan kelompok dan menjadi simbol budaya Sunda.


- **Tari Tradisional**: Tari jaipongan adalah salah satu tarian tradisional yang terkenal, menggambarkan gerakan yang dinamis dan penuh ekspresi.


- **Upacara Tradisional**: Masyarakat Sunda sering mengadakan upacara adat seperti "seserahan" (upacara pemberian) dan "budi daya" (upacara syukur) untuk merayakan berbagai momen penting dalam kehidupan, seperti pernikahan dan kelahiran.


### 3. **Kehidupan Sehari-hari**


Kehidupan masyarakat Sunda sering kali dipengaruhi oleh pertanian, mengingat banyak dari mereka tinggal di daerah pedesaan yang subur. Tradisi agraris ini terlihat dalam pola hidup mereka, termasuk sistem pertanian padi yang masih banyak digunakan.


### 4. **Masakan Sunda**


Masakan Sunda terkenal dengan rasa yang segar dan bumbu yang sederhana. Beberapa hidangan khas yang populer antara lain:


- **Nasi Timbel**: Nasi yang dibungkus dengan daun pisang, biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk seperti ayam goreng dan sambal.


- **Sate Maranggi**: Sate yang terbuat dari daging sapi yang dibumbui dengan rempah-rempah khas dan biasanya disajikan dengan ketupat.


- **Sayur Asem**: Sayur bening yang segar dengan rasa asam, terbuat dari berbagai sayuran dan biasanya disajikan sebagai lauk pendamping.


### 5. **Tempat Wisata**


Daerah Sunda memiliki banyak tempat wisata yang menarik, seperti:


- **Gunung Tangkuban Perahu**: Sebuah gunung berapi yang terkenal dengan kawahnya yang indah, menjadi salah satu daya tarik wisata di Bandung.


- **Kawah Putih**: Danau kawah yang berwarna putih kehijauan di Ciwidey, dikenal dengan pemandangan yang menakjubkan.


- **Kota Bandung**: Dikenal sebagai kota kembang, Bandung menawarkan banyak tempat belanja, kuliner, dan suasana yang sejuk.


### 6. **Agama dan Kepercayaan**


Sebagian besar masyarakat Sunda memeluk agama Islam, tetapi ada juga yang mempraktikkan kepercayaan tradisional. Masyarakat Sunda sering menggabungkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari, yang terlihat dalam ritual dan upacara adat.


Sunda adalah representasi kekayaan budaya Indonesia dengan tradisi yang mendalam dan beragam. Dari bahasa, seni, masakan, hingga adat istiadat, masyarakat Sunda terus melestarikan warisan budaya mereka sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman. Keindahan alam dan keragaman budaya menjadikan daerah Sunda sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik di Indonesia.


Melansir dari lacultureindo, Sunda merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia, bahkan terbesar kedua setelah suku Jawa. Sunda memiliki sejarah yang panjang dan beberapa kerajaan yang dibangun oleh suku Sunda menjadi salah satu yang tertua di Indonesia (Tarumanegara).


#fyp #exploreSunda #Sunda #Indonesia #exploreIndonesia #explore #SukuSunda

Postingan Unggulan

MASA PERANG AGRESI MILITER

 MASA PERANG AGRESI MILITER Pada tanggal 5 Oktober 1949, di tengah kegelapan fajar yang menggantung di langit Karawang, Jawa Barat, sejumlah...

Postingan Populer